Selasa, 23 Oktober 2012

Why is there risk? Because the life’s full of uncertainty….



Why is there risk? Because the life’s full of uncertainty….

Kehidupan selalu mengandung resiko, karena kehidupan memiliki sesuatu yang sangat filosofis yaitu ketidakpastian. Ketidakpastian ini menimbulkan kemungkinan-kemungkinan atau probability atas kejadian-kejadian yang mungkin terjadi atau tidak terjadi. Kemungkinan negatif yang akan terjadi bisa kita sebut dengan resiko, kita tidak bisa terlepas dari resiko, karena itu bagaimana kita dapat mengelola resiko tersebut atau kita sebut dengan Risk Management.
Kehidupan juga penuh dengan berbagai pilihan, mengambil keputusan harus mempertimbangkan resiko dan pengembalian.

Low risk, low return. High risk, high return.

Ketika hidup memberi saya pilihan-pilihan, saya belajar bagaimana mengambil keputusan untuk diri saya sendiri, menerima resiko yang mungkin akan terjadi akibat pilihan itu, dan belajar melepaskan hal lain yang tidak saya pilih. Pada kenyataannya, tidak semua pilihan yang saya ambil mencapai suatu reward “tepat”, kadang kala saya justru terjebak pada pilihan itu sendiri, saya menghabiskan waktu saya untuk pilihan yang baru saya sadari “kurang tepat”, tidak semua menjadi junk cost, sebagian memberi saya pelajaran dalam kehidupan.
Saya tidak dikatakan gagal untuk apa yang saya ingin capai, lima tahun silam saya berhasil lulus untuk masuk fakultas sastra sebuah universitas negeri, meski ternyata kemudian saya memutuskan memilih fakultas ekonomi. Saya gagal menjadi seorang mahasiswi fakultas sastra, tetapi saya mampu mengambil kesempatan dan menjadi seorang sarjana ekonomi.
Dua tahun yang lalu, ketika saya memutuskan berlabuh pada sebuah pelabuhan di Yogyakarta, banyak hal terjadi dan saya harus menanggung semua resiko yang terjadi, meski pada akhirnya saya merasa bersandar pada pelabuhan yang salah. Pernah suatu ketika, saya merasa sangat takut untuk kembali bersandar bukan karena saya tidak memiliki hati, hanya karena rasa takut jatuh terlalu dalam dan mengulangi kembali kesalahan memilih. Banyak waktu yang saya sia-sia kan untuk memberi kesempatan pada diri saya untuk berlabuh pada pelabuhan-pelabuhan lain, hingga akhirnya berhenti pada pelabuhan terakhir. Banyak tenaga yang saya kuras untuk mencintai hal-hal, hingga lupa untuk belajar bagaimana mencintai diri saya sendiri.

Karena kesempurnaan, terjadi setelah kegagalan.

Ketidakpastian, membuat saya harus memberi control dan resiko yang masih bisa saya terima. Semua dilihat dari sudut pandang saya, karena saya menjalani kehidupan saya.

Then, I am trying to learn how to apply risk management in my life…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar