Rabu, 23 Oktober 2013

MERAPI 3RD TIME



Suatu hari di kost, Putri teman kostku bilang “Tik, aku mau dong naik gunung. Kamu anterin aku yah..”

Nahloh, kesambet setan apa ni anak tiba-tiba minta naik gunung (peace put), hehehehe. “Berdua doang put?” aku agak ragu klo cuma berdua, secara ntar siapa yang ngeback-up klo ada apa-apa? Apalagi itu Merapi abis erupsi. Jadilah kita ngajak teman kost yang lain, namanya Fadil, kakaknya si Fadil ini anak mapala salah satu Fakultas di UGM. Diputuskan pendakian ke Merapi dilaksanakan tanggal 7 Juli 2012. Ini pendakian ketga ke Merapi bagiku, setelah yang pertama tahun 2010 dan yang kedua April tahun 2012.

Persiapan dan packing agak buru-buru, soalnya aku baru selesai kuliah jam tujuh malam. Jam Sembilan, kita berangkat dari kost ke basecam Selo Gunung Merapi. Kita motoran, aku sendirian, Putri dibonceng sama Fadil. Aku ngajak satu orang lagi teman dari Greenpeace Semarang namanya Dinar, sekalian buat jaga-jaga back up juga, soalnya Putri baru sekali ini naik gunung katanya. Dinar nungguin di Ketep pass, dari sana baru barengan ke basecamp.

Pukul dua belas malam kita sampai di basecamp, Putri saking semangatnya minta buat langsung naik. Jadilah kita langsung naik ke basecamp New Selo, sampai disana udah ngos-ngosan, Putri sempet engap-engapan tapi ternyata semangatnya lebih kuat. Pendakian dilanjut ke Pos 1, jalannya santai aja lah yang penting semua aman terkendali, tapi ngomong-ngomong lumayan lama juga ya, hehehehe. Lewat dari pos 1 ada tempat istirahat, sholat subuh dan dapet sunrise disana, sunrise di jalur yang begitu luar biasa indah rasanya. Pendakian masih berlanjut menuju pos 2, tampaknya dua lelaki sudah mulai ngantuk karena terlalu lambat jalannya. Beberapa ratus meter di bawah pos 2 akhirnya kita mutusin buat istirahat, itu sekitar jam tujuh pagi kalau nggak salah. Aku sama Putri masak air buat minum hangat, ternyata para lelaki malah ketiduran disitu, haduh……




Karena mereka udah keliatan pules banget, jadi aku tanya sama Putri “Kamu mau naik lagi nggak put? Klo mau aku anterin, yang lain biar tidur aja disini.” Setelah Putri jawab, akhirnya kita memutuskan kita akan ke puncak, ya inilah puncaknya, beberapa ratus meter di bawah pos 2. Setiap titik adalah puncak, hehehehe.
Jam Sembilan pagi, kita mulai perjalanan turun, Putri mulai kewalahan tapi yang penting tetep semangat. Putri ditemenin sama bang Dinar sepanjang perjalanan turun (katanya Putri makasih banget udah dibantuin). Ini pendakian yang nggak sampai puncak tapi mendaki gunung bukan untuk menaklukkan puncak, ada yang jauh lebih penting dari itu.. setiap pendakian adalah proses..
Merapi, 7-8 Juli 2012

MERBABU 3RD TIME



Yogyakarta, 17 Agustus 2013,
Pagi itu di kamar kost, aku sibuk packing, ranselku sudah terisi penuh oleh perlengkapan mendaki. Sudah satu tahun lamanya tidak mendaki gunung, inilah yang aku tunggu, kembali mendaki gunung. Menjadi pegawai dan juga mahasiswa membuat waktuku menjadi lebih sempit untuk melakukan perjalanan.  Sempat meragu, mengingat bahwa hari itu adalah sabtu dan senin aku bekerja, niatanku adalah motoran sampai basecamp Wekas naik ke puncak, turun sendiri ke basecamp dan pulang ke Jogja paling lambat Minggu malam atau setidaknya Senin subuh aku sudah di Jogja. Pendakian kali ini aku bersama dua orang mapala Janagiri dan sepuluh orang pendaki dari Depok, tim berjumlah tiga belas orang, tiga perempuan termasuk aku. Perjalanan di mulai dari posko mapala Janagiri, ngobrol-ngobrol, ternyata rencana mereka adalah tiga hari dua malam, Senin malam baru sampai di Jogja. Sempat makin ragu untuk ikut, tapi ternyata keinginan untuk mendaki setelah sekian lama tak tersampaikan lebih kuat, “yang penting berangkat dulu, urusan pulang ntar!” kira-kira begitu deh prinsipnya waktu itu, hehehehe.

Jadilah Sabtu siang itu, kami berangkat dari Jogja menuju basecamp Wekas Gunung Merbabu. Tiba di pemberhentian bis sekitar maghrib, dari jalan aspal menuju basecamp harus ditempuh dengan berjalan kaki, kecuali kalau kita bawa motor. Sepuluh orang pendaki dari Depok adalah kawan baru yang ku kenal dalam perjalanan ini. Saat tiba di basecam sudah jam setengah delapan malam, beristirahat sebentar sembari berbincang dengan para pendaki lain yang juga singgah.



Pendakian dimulai pukul sembilan malam, target adalah pos 2 dan berkemah disana. Ternyata jalur sangat ramai oleh pendaki, cahaya lampu senter menyorot menjadi penerang jalan. Derap langkah semakin berat, nafas semakin tersengal, tapi selalu ada tawa dalam perjalanan. Inilah yang telah lama aku rindukan.

Pukul setengah dua pagi kami sampai di pos 2, berbagi tugas mendirikan tenda dan memasak. Tiga buah tenda sudah berdiri kokoh, satu per satu anggota tim masuk ke dalam tenda untuk beristirahat. Wajar, lelah dan pasti mengantuk, sementara aku dan beberapa anggota tim masih menyempatkan diri menikmati secangkir kopi hangat di tengah dingin dan di bawah purnama. Malam itu bulan terlalu indah untuk ditinggal tidur, tapi karena di luar sangat dingin maka kami masuk ke tenda, bukan untuk tidur, obrolan santai hingga yang berat jadi perbincangan pagi itu.

Esoknya perjalanan menuju puncak dilanjutkan pukul dua belas siang. Sekitar lima jam perjalanan, kami sampai di puncak Kenteng Songo Merbabu. Senja sudah mulai turun, terlihat pemandangan Sindoro dan Sumbing. Tuhan, ini senja yang indah di atas awan…..



Satu jam di puncak berfoto-foto, perjalanan dilanjutkan turun ke pos sabana 2 jalur Selo. Sudah sampai di sabana 2, mendirikan tenda, memasak, dan membuat api unggun semakin menambah cerita pendakian. Kami yang baru saling mengenal satu hari yang lalu seperti sudah mengenal lebih lama dari itu.


Senin tanggal 19 Agustus 2013, perjalanan turun ke basecamp selo dimulai seusai makan siang. Kejadian lucu selalu terjadi, salah satunya adalah aksi koprol si Paimin yang akhirnya nyungsep di padang rumput, kita yang ada di dekat dia waktu itu bukan menolong segera tapi malah ketawa dulu, hihihihi (maaf ya). Begitu juga kejadian-kejadian lucu lain, teknik pantat atau bulu hidung yang keliatan semakin panjang (ternyata abu yang nyangkut di hidung) wkwkwkwkwk..
Jam lima sore kita udah sampai di basecamp selo, siap-siap pulang ke kota dan kembali pada rutinitas masing-masing. Pendakian selalu memiliki kisah yang tak terlupakan, pelajaran kehidupan, dan teman-teman baru.



Terima kasih Merbabu, untuk senja dan purnamamu……
17-19 Agustus 2013

Kamis, 03 Oktober 2013

S E N J A

Sebaris bait terangkai untuk dihapus.
Kumpulan kata sudah rapi berurutan pada secarik kertas.
Deretan huruf menjadi makna tesembunyi.
Sudah, larung saja mereka pada laut.
Bakar saja hingga jadi abu.

Sajak tak sanggup ku tulis,
biar langit menjelaskan dalam diam,
hingga jingga ditenggelamkan malam.
Tentang kisah yang terukir dalam senja..