Rabu, 06 Juni 2012

Hanya Karena Saya Seorang Perempuan


Perempuan, satu kata itu yang sering orang lain katakan pada saya saat hal-hal yang saya lakukan menjadi tidak biasa, hanya karena saya seorang perempuan. Seperti misalnya saat saya mulai menyenangi kegiatan-kegiatan alam terbuka semacam hiking, camping, maka orang-orang akan berteriak "kamu itu perempuan", atau saat saya tertawa terbahak-bahak beberapa orang juga akan mulai protes "perempuan tidak semestinya tertawa begitu".
Perempuan, Apa karena saya adalah perempuan, maka hal-hal yang saya lakukan menjadi aneh dan tidak lazim? Apa karena saya seorang perempuan, saya tidak semestinya menjadi seorang yang pemberontak dan membangkang? Apa perempuan tidak lazim untuk berpendapat dan berargumentasi dengan keras? Karena saya adalah seorang perempuan, maka orang-orang memandang aneh saat saya dengan ransel besar berisi pakaian, alat mandi, dan lainnya berpindah-pindah tempat, termasuk mandi di kamar mandi kampus. Karena saya seorang perempuan, apa saya harus selalu mengenakan make up atau pakaian yang feminim? Sementara saya lebih merasa nyaman dengan celana jeans dan kaos, dipadukan sendal jepit. Apa sebagai seorang perempuan, saya tidak boleh mendaki gunung, berbicara keras, atau tertawa lepas?
Hanya karena saya seorang perempuan, orang-orang memandang hal-hal yang saya lakukan menjadi di luar yang "biasa".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar