Selasa, 17 April 2012

SAJAK SIANG (2)




Sajak-sajak siangku,

tak pernah lebih indah dari senja,

tak sepi dibanding malam.

Sajak-sajak siangku,

tak sepilu jiwa,

tak terasa semarah sepi.

Sajak-sajak siangku,

diam,

teronggok dalam tong sampah indah,

tak tersampaikan.

Sajak-sajak siangku,

terasa begitu aneh.

Ketika aku terbiasa

bercumbu dengan malam,

diraba oleh dingin.

Sajak-sajak siangku,

ku tulis ketika siang dengan bengas

mencumbui tanah.

Aku tuliskan sajak siang,

tersimpan pada catatan facebook,

sesekali muncul di beranda.


Yogyakarta, 15 April 2012.

Sartika Noriza, Jalan Kaliurang KM 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar