Senin, 31 Oktober 2011

Seperti Sore yang Kehilangan Senjanya



Sudut itu seperti candu, merindu lalu pilu.

Mencandu lebih dari kafein atau tembakau.

Aku benci kembali mencandu, menyinggahi pelabuhan ini.

Setelah terombang-ambing di atas laut,

Menemukan sudut yang kadang nyaman namun aku benci.

Karena dibalik lembutnya, sudut itu tajam, Perih!

Penghujung Oktober setelah kemarau yang teramat panjang,

Hujan lalu datang sebelum senja, memudarkan jingganya.

Menanti senja pun menjadi sangat perih seperti warnanya.

Aku kehilangan diriku, dalam hujan. Seperti sore yang kehilangan senjanya.

(Menatap langit senja yang tak jingga, dan memang senja selalu dalam warna yang berbeda)

Jogjakarta, akhir Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar