Selasa, 04 Oktober 2011

Mencari "Aku"


Mencari ”Aku”


Aku mencari, aku meraba, menyisir setiap pandanganku kepada tiap sudut dalam rumah itu. Mulai dari membuka pagarnya melihat halamannya yang kini setengahnya telah bersemen mematikan mawar-mawar dulu yang tertata rapi berjejer dalam pot-pot mereka, disana tak ku temukan “Aku”, lalu masuk ke dalam ruang tamu,berharap menemukan “Aku” namun nihil, yang terlihat adalah furniture kursi kayu dan kerang-kerang yang tertata dalam meja kaca. Lalu aku berjalan makin ke dalam, melewati sofa empuk berwarna hijau lumut yang berseberangan dengan sebuah televisi layar datar, bukan televisi kecil zaman dulu, melihat lukisan-lukisan di dinding yang tentu saja bukan aku si pelukisnya. Langkahku makin menyeruak semakin ke dalam menuju ruang makan dan dapur yang tertata sangat rapi, kitchen set modern seperti di tayangan televisi juga seperangkat meja makan dan empat buah kursinya yang lagi-lagi dari kayu, bukan kursi kuliahan seperti yang kami pakai dulu untuk menyantap hidangan di atas meja reot dengan tambalan kertas di kakinya, di sana pun tak ku temukan apa yang aku cari. Perlahan kemudian aku titi tangga kayu yang mengeluarkan bunyi ketika dipijak, menuju lantai atas yang dibangun dua belas tahun lalu, menuju sebuah kamar berharap disana akan aku temukan sedikit saja “Aku” menemukan sebuah peraduan dimana “Aku” dapat terlelap dengan nyaman, atau sekedar menemukan lemari bututku yang berisi barang-barang penuh kenangan, dan aku hanya kecewa ketika tak satu pun aku temukan. Aku mulai meluruh pada ketidaknyamanan, mulai ingin memaki pada ruang yang terasa asing kini, namun aku hanya diam seribu bahasa, seperti alien yang tak mengerti bahasa manusia. Seolah tak ada suatu keberadaan yang aku temukan dalam rumah itu. Lalu tiba-tiba aku teringat pada suatu sudut kecil, sudut yang berada di awal, seketika aku berlari turun menuju pintu depan, ya ruang tamu! Seharusnya dari awal aku memperhatikan sudut itu, sebuah sudut yang pasti terlihat oleh banyak orang, sudut yang diapit dua kursi kayu, sebuah meja kayu kecil menopang bingkai foto, di sanalah dengan cepat dapat ku temukan jawaban dari pencarian “Aku”, di sana di sudut tempat orang-orang menemukan KEBERADAAN, sementara aku menemukan “KETIADAAN”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar