Kemarin pagi saya membaca sebuah artikel di koran mengenai Persentase Pengeluaran Rumah Tangga. Pikiran saya segera melayang pada percakapan dengan beberapa kawan tentang pertarungan "Income vs Expense". Kebanyakan dari kami mengeluhkan mengenai income yang kurang dibanding pengeluaran. Kadang kala terucaplah perumpamaan "Gajian itu seperti haid, dapetnya sebulan sekali abisnya seminggu." Serius kalian mau gajian dua kali berarti sama dengan haid dua kali dalam sebulan? Sudah sudah, itu cuma perumpamaan iseng. Hehe.
Saya sekarang sedang dan masih belajar mengatur keuangan pribadi saya, begitu juga beberapa kawan saya. Kami sempat bertemu untuk membahas pos-pos anggaran dalam keuangan kami. Maka saat membaca artikel tersebut saya tertarik dengan ilustrasi yang digambarkan dalam "pie" persentase pengeluaran rumah tangga. 30 persen investasi, 30 persen cicilan dan hutan, 40 persen biaya hidup. Bagaimana menurut kalian?
Saya serta merta mulai menghitung pos-pos saya dalam persentase untuk tiga kategori itu. Hasilnya? hemmmmm. Menurut saya pribadi, mungkin tidak semua orang menerapkan persentase tersebut. Saya sendiri memiliki persentase yang berbeda dari artikel tersebut. Tapi saya rasa, artikel tersebut menginspirasi saya dalam merencanakan keuangan pribadi, artikel tersebut sangat bermanfaat sebagai literatur saya.
Menurut saya pribadi, solusi permasalahan dari pertarungan "Income vs Expense" adalah mengelola pengeluaran saya dengan sebaik dan setepat mungkin. Kalau mempermasalahkan uang, maka saya pikir uang tidak akan pernah cukup bagi manusia, manusia cenderung selalu merasa kurang dan kurang. Maka saya pikir mengelola keuangan sangat penting. Semoga dengan menyusun perencanaan keuangan, memberi manfaat bagi kita semua dan senantiasa bersyukur. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar