Beberapa menit lagi menjelang pergantian tahun, aku masih terjaga dengan mata segar. Memantau kucingku yang meringkuk ketakutan di bawah meja makan. Rupanya suara-suara mercon dan kembang api membuatnya sedikit kebingungan, ia diam bahkan saat aku menggendongnya dan membawanya ke kamarku tak ada pemberontakan darinya seperti biasa. Malam tahun baru mungkin tak meriah buat seekor kucing.
Tahun baru? Ah iya ini pergantian tahun sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya ada hal yang lebih penting bagiku dibanding pergantian tahun. 1 Januari, menurut kalender masehi adalah tanggal pertama di setiap tahun. Tapi bagiku, 1 Januari lebih dari itu. Ini bukan soal pesta kembang api yang menurut sebagian orang romantis, bukan pula tentang acara barbeque yang ramai.
Malam itu hujan berkepanjangan sejak sore, baru mereda mendekati pukul sebelas malam. Maka saat itulah pula suasana jadi begitu ramai di kompleks perumahanku, apalagi di jalan raya ya? Aku? aku cukup di rumah saja, memantau kucingku dan menunggu tepat pukul dua belas malam.
Tepat pada pergantian tahun, saat suara kembang api gegap gempita saat itu lah aku memanggil Papa dan mengucapkan "Papa, selamat ulang tahun" sembari memberi bingkisan sederhana yang mudah-mudahan berguna. Terasa kikuk sejenak, mengingat mungkin ini pertama kalinya lagi setelah bertahun-tahun aku tak mengucapkan kalimat itu dan memberi bingkisan secara langsung. Tapi selanjutnya, kami sama-sama paham bahwa kami sedang merajut kemesraan yang tak orang lain paham.
Selamat ulang tahun, Papa. :)
BSD, 1 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar