Sudah menjelang siang saat kepala saya mulai terasa berputar-putar. Angka-angka itu terlalu kecil dan samar bagi saya tanpa kaca mata. Namun kaca mata membuat kepala saya semakin berputar. Jadilah monitor komputer saya majukan setengah meja dari tempat semula. Setidaknya posisi itu sedikit lebih nyaman. Jam makan siang sebentar lagi, saya masih berkutat dengan excel, masih meraba-raba pola rumus. Sampai akhirnya saya putuskan untuk menyantap bekal saya sebelum kembali berkutat dengan angka.
Sudah hampir satu jam dan saya belum menyelesaikan satu worksheet pun. Bola mata saya masih menelusuri bagaimana excel bekerja dengan rumusnya untuk menghasilkan angka yang kami sebut laporan. Jari saya masih berdansa dengan kursor, mencari gerakan mana yang tepat menuju sebuah hasil.
Rasanya kepala saya sudah penuh, berat. Bahkan saya harus beberapa kali ke toilet, tidak untuk buang air, hanya sekedar melakukan stretching ringan di bilik nomor dua dari pintu toilet. Mungkin yang lain boleh mengira saya diare atau "beser". Saya hanya butuh stretching!
Kopi saya bahkan masih tersisa setengah cangkir, tidak seperti biasanya yang pasti habis sebelum jam makan siang. Ia sudah mendingin dan mengendapkan ampas dan saya lupa menyentuhnya, maaf. Handphone saya pun bergetar berkali-kali, saya acuhkan. Angka-angka di hadapan saya rupanya tak ramah.
Saya masih berkutat dengan worksheet pertama yang akhirnya selesai dalam dua jam. Lanjut ke worksheet kedua saya sudah mulai menemukan pola meski masih sedikit linglung dengan angka-angkanya. Rupanya mereka benar-benar memaksa saya mengenal lebih dekat, memaksa saya tau bagaimana mereka berpola untuk menjadi sebuah laporan. Di pertengahan saya pasang earphone dan mendengarkan musik, berharap sedikit terbantu dalam berpikir.
Tulisan saya ini bukan tentang apa-apa, hanya tentang excel yang tiba-tiba kacau, yang tiba-tiba menampilkan hasil #REF atau ?NAME. Rupanya satu bagian cell mengandung formula ter-delete oleh saya. Tulisan ini hanya tentang excel yang menampilkan angka begitu banyak dengan font Tahoma berukuran delapan. Tulisan ini hanya tentang excel yang formulanya tiba-tiba kacau karena saya salah menempatkan kursor.
Menjelang senja, saya menemukan polanya. Saya sudah lebih terbiasa dengan angka-angka itu. Sehebat apapun rumus yang diciptakan, jika saya tak paham polanya apalah arti rumus itu? Seperti hidup saya, meski lebih rumit dari rumus, tapi yang terpenting saya tahu pola dan tujuan saya. Karena kehidupan tidak seperti excel yang hanya dengan rumus SUM(A1:A100) akan langsung menampilkan hasil. Kehidupan tidak mengkonversikan semua dalam satuan yang sama, itu sebabnya rumus tak selalu berhasil dalam kehidupan.
Saat senja hilang, kursor bergerak Start-Shutdown.
Hikmah dari worksheet yang masih mengharuskan saya berkutat dengan angka.
18 November 2014