Hidup itu selalu soal pilihan,
Kemudian mengorbankan kesempatan
lain yang ada karena pilihan,
Orang-orang ekonomi menyebutnya “Opportunity
Cost”.
Hidup itu tidak selalu rasional,
Saat-saat tertentu kita justru menjadi
tidak logis.
Bicara soal “perasaan” sangat
jauh dari logika.
Seperti bertolak belakang.
Kehidupan selalu menghadapkan
kita kepada pilihan-pilihan, entah itu dalam hal kuliah, pekerjaan, dan yang
paling ruwet adalah soal perasaan. Hehehehe :)
Saya belum menemukan definisi
mengenai sesuatu yang disebut orang-orang “cinta” atau mungkin memang ia tidak
dapat didefinisikan? Entahlah. Banyak orang bicara soal cinta, katanya cinta
itu buta, cinta itu nggak kenal logika, cinta itu menyakitkan, cinta itu tidak
harus memiliki, dan sederet kata-kata “cinta itu..” lainnya. Dalam konteks kali
ini yang dibicirakan adalah cinta dengan lawan jenis.
Katanya cinta itu butuh
pengorbanan, nggak peduli dicemooh orang atau dianggap “bodoh”, katanya juga
batas “cinta” dan “bodoh” itu tipis banget. Banyak orang-orang bicara soal
cinta, bagaimana rasanya ketika mulai merasakan sangat menyukai dengan
seseorang, mendekat, kemudian menjalani fase perkenalan lebih dalam atau yang
sering disebut “pacaran”. Rasanya semua rela dilakukan untuk seseorang yang special
itu. Kadang-kadang dibumbui juga dengan marahan atau sakit hati, merasakan
sakit hati tidak perlu patah hati kan? Hehehehe :). Merasa sakit hati karena diacuhkan, sakit hati
karena tidak didengarkan, sakit hati karena tidak dihargai pengorbanannya,
sakit hati karena terlalu sering dicemooh orang-orang, atau sakit hati lainnya
yang mungkin terjadi dalam fase perkenalan itu.
Tapi kata orang, cinta itu juga “manis”.
Rasanya senang saat ada orang yang bisa dirindukan dan merindukan, diperhatikan
dan memperhatikan. Menghabiskan banyak waktu bersama-sama membuat kita terbiasa
bersama. Banyak hal yang dilewati mulai dari senang sampai susah. Saling menjaga
dan siap menjadi sandaran saat lelah.
Banyak opini tentang “cinta”. Banyak
kisah tentang “cinta” pula. Ia seperti sesuatu yang berkeliaran dalam pikiran,
berjalan-jalan sepanjang kehidupan. Setiap orang punya opini dan kisah cinta
mereka masing-masing, mulai dari tawa canda hingga tangis, jingkrang-jingkrak
hingga jatuh bangun. Bagaimana dengan kalian..??
Aku tidak pernah mengerti apa
yang disebut orang-orang dengan "cinta", Suatu waktu aku pernah
merasakan tidak ingin memiliki secara fisik, tidak ingin bicara lewat kata-kata
manis, saat itulah aku belajar, mengerti untuk mencintai dalam diam.
Di suatu sudut Kota Yogyakarta,
30 Juli 2012
-Sartika Noriza-