Aku tidak pernah jenuh menatap senja, begitukah pula dengan kalian?
Masih ingatkah senja-senja kita, saat kita menatap bunga ungu yang bermekaran lalu gugur dan menjadi kering, memandang rumput hijau lapangan yang memerah karena terkikis. Senja kita tak perlu romantis, di pantai pasir putih, tak perlu ombak yang berkejaran dengan kaki-kaki kita.
Senja kita tak perlu dramatis, bicara soal cinta atau kehidupan.
Senja kita dalam kesederhanaan, yang menerimanya singkat untuk pergi menuju malam.
Senja kita yang singkat cukup dengan tawa dan secangkir kopi yang membawa kita pada malam yang lebih panjang, membicarakan soal kelakar-kelakar ringan atau sekedar memainkan gitar.
Meski terbentang jarak beratus-ratus kilometer, senja selalu mendatangkan rindu, mungkin aku kehilangan suasana itu, tak melihat lagi bunga ungu yang mengering atau lapangan yang terkikis, tapi aku tak ingin dan berharap tak akan pernah kehilangan kalian. Di sudut senja ada rindu.. selalu..
#Teruntuk saudara-saudaraku ALTAR Mafesripala
Yogyakarta, 6 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar