Seorang Gila
Di pinggir jalan ia jongkok termenung.
Di tepi terik sinar mentari siang terhalau atap ruko.
Rambutnya mekar karena tak pernah dibelai sisir.
Kulitnya coklat karena tak pernah dicumbu air.
Orang-orang menyebutnya si gila.
Para wanita akan menjerit jika ia mendekat,
Lalu lari terbirit-birit.
Bocah-bocah akan meneriakinya,
Mengolok rupa dan kehidupannya.
Ia gila.
Ya, dialah Si Gila.
Hidupnya di jalan, makanya dari tong sampah.
Ia memang gila, tapi lebih arif dari Si Serakah.
Ia mungkin bahkan lupa kapan terakhir kali mandi.
Tapi ia lebih harum dari koruptor mata duitan pengejar materi.
Ia memang gila, kita akan lari jika ia menghampiri.
Ia lebih menakutkan daripada hukum yang bisa dimanipulasi.
Seorang gila, hidup di jalanan.
Seorang gila, sederhana dalam hidup yang dirutuki orang.
(terinspirasi ketika melewati Glagahsari, Siang Hari 10 Oktober 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar