MANAJEMEN EKSPEDISI
disampaikan oleh Aidil Fikri, A.Md 1201-B-MFS-03-ANDALAS, dan Sartika Noriza 1706-B-MFS-07-ALTAR, pada DIKLAT KAT dan LH XIX MAFESRIPALA.
Sabtu, 20 November 2010. Kampus Zona FE UNSRI Inderalaya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan alam bebas apapun bentuknya merupakan kegiatan petualangan yang menantang dan penuh resiko. Para penggiatnya dituntut untuk harus dapat menguasai medan yang akan ditempuh melalui penguasaan skill, mental dan fisik yang mantap serta kerja sama tim yang kuat. Karena kegiatan ini melibatkan orang lain yang tergabung dalam sebuah tim.
Begitu kompleksnya kegiatan ini maka sangat diperlukan pengelolaan yang baik sebelum penggiat menjalankannya. Pengelolaan ini tidak hanya dilakukan saat di lapangan saja yang terfokus pada atlit, tetapi juga jauh sebelum kegiatan di lapangan dimulai. Persiapan dimulai dari pencarian data, penggalian dana sampai pada persiapan atlit sebelum keberangkatan.
Manajemen itu sendiri berarti suatu proses yang sistematis melalui POAC (planning organizing, actuating, control) untuk mencapai suatu tujuan. Dan orang yang melakukan manajemen itu adalah Manajer, dan seorang manajer harus bisa:
1. conceptual skill (kemampuan untuk membuat suatu rancangan)
2. Human Skill ( kemampuan berkomunikasi dengan seksama )
3. technical skill (kemampuan menguasai teknik lapangan)
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Ekspedisi ialah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang yang pengelolaannya secara sistematis untuk tujuan petualangan ataupun ilmiah.
Ada beberapa rumusan yang biasa diterapkan sebelum merencanakan suatu perjalanan alam bebas yaitu 4w + 1h yang kepanjangannya adalah where, who, why, when dan how. Berikut ini adalah aplikasi dari rumusan tersebut :
1. Where (dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana tempat yang akan sepakati untuk kita gunakan pada kegiatan ekspedisi, diusahakan tempat atau lokasi yang akan kita tuju menarik banyak anggota untuk ikut serta berperan didalamnya, karena dengan suasana baru akan menambah semangat penggiatnya untuk mengikutinya.
2. Who (siapa), artinya disini menanyakan tentang sasaran sumber daya manusia yang berkaitan dengan lokasi, muatan dan tujuan dari ekspedisi itu tadi.
3. Why (mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya bisa bermacam-macam, ini mengangkat tentang alasan adanya ekspedisi.
4. When (kapan) ini menyangkut permasalahan waktu, kepastian tanggal, berapa lamanya kegiatan, karena berkaitan erat engan rencana operasi perjalanannya nanti, diusahakan tidak terlalu banyak makan waktu dan menyesuaikan dengan tujuan, yang jelas target tercapai dengan maksimal.
5. How (bagaimana) merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi lokasi ?
b. Bagaimana cuaca disana ?
c. Bagaimana perizinannya ?
d. Bagaimana mendapatkan air?
e. Bagaimana pengaturan tugas panitia?
f. Bagaimana acara akan berlangsung ?
g. Bagaimana materi yang disampaikan?
h. Dan masih banyak “bagaimana ?” Lagi
Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan.
3. Pembagian tugas panitia .
4. Persiapan kebutuhan acara.
5. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan.
6. Dan lain sebagainya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah didapatkannya point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut
Ekspedisi adalah suatu perjalanan ke suatu tempat dengan maksud dan tujuan tertentu. Dalam materi ekspedisi sendiri telah diberikan gambaran umum yang menunjang persiapan dalam mempersiapkan sesuatu.
Materi manajemen perjalanan memberi tambahan tentang prosedur yang dilakukan dalam melakukan kegiatan.
Titik berat suatu kegiatan :
- Tumbuh suatu sikap mental untuk menghadapi medan,khusus.
- Mengetahui dan meniahanii faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan perjalanan untuk satu regu.
- Mampu melaksanakan perjalanan yang sudah direncanakan untuk satu regu.
Waktu kegiatan disesuaikan dengan kesiapan anggota dan tidak mengganggu aktivitas yang lebih penting (perkuliahan).
Teknis kegiatan:
1. Memilih anggota regu dan pernbagian kerja.
2. Mencari pendamping/mentor (Dapat ditentukan oleh panitia pelaksana).
Mentor/Pendamping :
Memberikan masukan-masukan kepada regu yang didampingi (bukan keputusan)
Mengawasi dan menilai pergerakan regu selama dilapangan.
3. Menetapkan tujuan/sasaran perjalanan (gunung, pantai atau goa).
4. Merancang perjalanan (termasuk pembuatan jadwal).
5. Mendapat izin melaksanakan perjalanan dari Tim Khusus. Berdasarkan proposal perjalanan yang telah dipresentasikan.
6. Melaksanakan perjalanan.
7. Melakukan evaluasi.
8. Membuat laporan dan mempresentasikan kembali kepada Tim Khusus Presentasi.
9. Pengesahan laporan perjalanan dari Tim Khusus Pengesahan, sesuai dengan laporan Tim Khusus Presentasi.
Ada beberapa faktor yang perlu dijadikan acuan dalam melakukan perjalanan sehingga kegiatan tersebut dapat kita lakukan dengan enak dan aman, serta dapat pulang kembali ke rumah dengan selamat. Adapun faktor – faktor tersebut adalah :
a. Faktor alam
Faktor alam mencakup pemahaman mengenai lokasi tujuan, medan yang akan dihadapi, iklim dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan yang akan dituju.
Langkah antisipasi ;
- Melakukan studi literatur yang kuat
- Pengumpulan informasi tentang daerah tujuan
- Musim
- Rute Perjalanan
b. Faktor Peserta
Banyak kejadian kecelakaan yang terjadi di alam terbuka karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh orang yang melakukan perjalanan.
Langkah Antisipasi :
- menambah pengetahuan&ketrampilan dalam hal pendakian.
Adapun kemampuan yang diperlukan oleh seorang penggita di alam terbuka dapat dikategorikan ( Collin Mortlok”Pakar Pendidikan alam terbuka”):
1. Kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan alat&bahan.
2. kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang diperlukan dalam kegiatan tersebut.
3. Kemampuan kemanusiaan, yaitu pengembangan sikap positif kesegala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin. Jadi hal ini berkaitan erat dengan mentalnya.
4. kemampuan pemahaman lingkungan, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh faktor alam.
Suatu pendakian biasanya dilakukan dalam kelompok kecil. Hal ini dilakukan supaya kerjasama antara anggota kelompok lebih efektif. Dalam kelompok tersebut harus ditentukan pemimpinnya (leader),Hirarki, deskripsi kerja serta tanggung jawab para peserta perjalanan.
c. Faktor Penyelengaraan
Penyelenggaraan dalam perjalanan mencakup permasalahan faktor teknis dan non teknis pada perjalanan besar (ekspedisi), ada faktor semi teknis.
1) Faktor teknis
Adalah permasalahan daya upaya operasi yang berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Yang te4rmasuk hal teknis adalah penyiapan kemampuan personil, skenario dan sistem operasi, pemilihan perlengkapan dan perbekalan, pendokumentasian, serta hal yang berkaitan dengan masalah keamanan.
2) Faktor Non Teknis
Masalah daya dukung operasi yang tidak langsung berhubungan dengan kesulitan medan. Daya dukung ini mencakup masalah Adm Organisasi ( dana,ijin,publikasi,sekretaris) dan pendukung operasi global ( komunikasi global, akomodasi kota, transportasi global).
3) Faktor Semi-teknis ( nuntuk ekspedisi besar&kompleks)
Permasalahan daya tunjang operasi yang berhubungan l;angsung dengan tingkat kesulitan medan, namun bersifat non teknis ( komunikasi,base camp,advance-team, take in&out team, rescue team,delivery team). Faktor ini berada diantara faktor teknis dan non-teknis.
Faktor- faktor diatas merupakan acuan untuk menentukan tingkat kesulitan perjalanan. Acuan faktor teknis adalah kesiapan peserta mengantisipasi kesulitan medan operasi. Acuan faktor non-teknis adalah kesiapan peserta mengantisipasi daya dukung operasi dengan memperhitungkan pula medan operasinya.
FORMAT PROPOSAL PERJALANAN
Lembar judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1. latar belakang
1.2. tujuan kegiatan
1.3. gambaran umum kegiatan
Bab II Data dan Informasi
Bab III Struktur Organisasi
3.1. struktur dan personil
3.2. uraian tugas
Bab IV Rencana Kegiatan
4.1. jadwal kegiatan
4.2. rencana operasi perjalanan
4.2.1. skenario perjalanan
4.2.2. pembagian kerja lapangan
4.2.3. transportasi
4.3. logistik
4.3.1. perlengkapan
4.3.2. perbekalan
Bab V Rencana Anggaran Biaya
Bab VI Penutup
FORMAT LAPORAN PERJALANAN
Lembar judul
Lembar pengesahan
Kata penguntar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1. latar belakang
1.1.1. latar belakang perjalanan
1.1.2. latar belakng pemilihan lokasi
1.2. tujuan kegiatan
1.3. gambaran umum kegiatan
(menjelaskan kegiatan secara singkat)
Bab II Data dan Informasi
Bab II Struktur Organisasi
3.1. struktur dan personil
3.2. uraian tugas
Bab IV Pelaksanaan Kegiatan
4.1. jurnal kegiatan
(membahas mengenai waktu kegiatan, mulai dari pembentukan regu sampai dengan presentasi laporan.)
4.2. operasi perjalanan
4.2.1. kronologis perjalanan
menjelaskan perjalanan secara rinci tiap sesion waktu. contoh : Hari ke 2 perjalanan (H-2) pukul 16.30, kami beradc disuatu tempat yang mempunyai kondisi medan berupa dataran pada puncak bukit kecil dengan ketinggian 2475 dpi Dari tempat ini kami melakukan orientasi medan dan melakuikan resection kesalah satu puncak yang terlihat dengan sudut kompas 155 derajat, dari sini kami mengetahu berada pada koordinat (1420.1560). Setelah mengetahui posisi, kami berbivak untuk selanjutnya masak, makan dan istirahat.
4.2.2. transportasi
4.3. logistik
4.3.1. perlengkapan
4.3.2. perbekalan Penutup
Bab V Penutup
5.1. evaluasi
5.2. kesimpulan
5.3. saran
Sumber :
http://suarapetualang.blogspot.com/2009/05/manajemen-ekspedisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar